Pada musim hujan, banyak pengguna jalan menjadi kesal ketika jalan yang biasa dilewati terkena dampak banjir, berikut Rental Mobil Semarang memberikan tips praktis kepada pemilik mobil
Bagi para pengguna SUV maupun mobil berbodi besar dengan jarak ground clearance tinggi (jarak antara permukaan bodi dengan tanah) mungkin masih no problem menerjang jalan banjir dengan ketinggian sekitar -+70 cm tapi bagi pengemudi sedan, MPV atau hatchback? Persoalannya tentu menjadi lain.
“Batas
aman maksimum ketinggian air yang dapat dilalui adalah setengah dari
diameter roda kendaraan jika lebih tinggi dari itu disarankan mencari alternative jalan lain,
Lalu
bagaimana jika para pengguna non SUV atau Jip, yang mau tidak mau
terpaksa menerjang banjir karena hanya ada satu jalan yang harus
ditempuh? Ingat asalkan volume air masih dapat ditolerir tidak melebihi
dari seperempat diameter roda mobil, minimal 30 sampai 50 cm. Pun
demikian tetap ada beberapa hal perlu Anda dicermat bila terpaksa harus
melalui jalan dengan kondisi tersebut.
1. Pertama,
menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan, karena mobil yang ada di
depan juga dapat berfungsi sebagai patokan atau tanda, sebagai ukuran
seberapa tinggi genangan air yang dilalui selain itu anda dapat cepat
mengantisipasi jika ada lubang besar.
2. Bawalah
mobil Anda dengan kondisi kecepatan terjaga atau konstan tidak pelan
juga tidak kencang, sebab jika dipacu pada kecepatan tinggi beresiko
memunculkan ombak atau riak air yang justru dapat masuk ke ruang
pembakaran mobil via filter udara dan berpotensi bikin mogok.
3. Posisikan
gigi transmisi di gigi rendah, untuk tipe otomatis (L) atau (1) untuk
manual. Pasalnya beban kerja mesin lebih berat ketika melewati banjir.
4. Anda
tidak perlu khawatir, air masuk ke dalam saluran knalpot atau saluran
gas buang, sebab selama mesin masih hidup, air yang masuk tersebut
terdorong keluar.
5. Jangan
memainkan pedal gas terlalu dalam saat mobil melawati jalan banjir.
Kenapa? Karena filter udara semakin kuat menyedot udara sehingga
berpotensi mengisap air.
6. Hindari
berhenti di tengah banjir. Karena saat mobil berhenti, air akan terus
bergerak dan pergerakan kendaraan dari arah lain memunculkan riak air
dan memungkinkan permukaan air naik sampai ke ruang mesin.
7. Setelah
melewati genangan, jangan langsung untuk tancap gas. Cukup berbahaya
karena kondisi rem kita masih sangat licin. Untuk itu, lakukan mengerem
kecil berulang kali hingga terasa menggigit kembali.
8. Untuk mobil dengan transmisi manual,
usahakan tidak menginjak pedal kopling saat berada di genangan banjir.
Mengapa? Menginjak kopling di genangan banjir membuat air masuk ke
transmisi. Dan dapat merusak komponen transmisi lantaran oli sudah
bercampur air.
9. Jika
rute yang Anda lewati bukan jalur yang sering dilalui, usahakan
jangan melintas pinggir atau tepi jalan karena bisa jadi terdapat
selokan atau got.
10. Terakhir,
kalau mesin mendadak mati saat menerjang banjir jangan mencoba untuk
menghidupkannya kembali. Karena hal tersebut jika dilakukan beresiko
kerusakan yang lebih berat pada komponen mesin lainnya (efek water
hammer). Segera minta pertolongan pada jasa derek untuk dibawa ke
bengkel resmi terdekat.
0 komentar:
Posting Komentar